Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan Jiwa dan Raga

Posted: February 15, 2016 in Ibadah
Tags: , ,

Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima ketika masih berhadats sampai dia berwudhu.” (HR. Bukhari)

Kendati sederhana, namun kegiatan bersuci sebelum mengerjakan shalat ini ternyata manfaatnya sangat besar. Dari hasil studi dan riset para sarjana dan ahli kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari bermacam penyakit.

Salh satunya adalah kajian Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan. Dalam penelitiannya,Salim juga menganalisis komparasi masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari sebelum mendirikan shalat.

Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasar analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.

Info tentang kain tenun tapis, kunjungi www.rumahtapis.blogspot.com

Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, permukaan rongga hidungya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berwudhu.

Buya Hamka, pernah menuliskan keutamaan wudhu dan mengaitkannya dengan konsep penyucian jiwa. Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum batal, disunahkan pula memperbaruinya.

Beliau menerangkan hikmah wuhdu, “Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan. Mencuci tangan yang terlanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadits dan dalil tidak ditemukan.”

Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali sehari semalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah Ta’ala, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan keji dan munkar.

Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga.

Majalah Sedekah Plus Edisi 19 tahun II Agustus 2015

Leave a comment